Selamat datang disebuah generasi anak muda yang kacau balau. Dimana norma tatakrama, sopan santun, etika sudah bukan zamannya.
Ngeri? Jelas ini sangat mengerikan. Mereka generasi penerus bangsa. Mau dibawa kemana negara ini ketika anak mudanya sudah tidak lagi menghargai lambang negara, para pahlawan, aparat dan sejarah negara ini.
Sebuah kasus penghinaan lambang negara oleh public figure. Dan bukannya dikenakan sanksi malah dijadikan duta. Orang yanh menghina dijadikan duta? Anda sedang mabok ngangkat penghina jadi duta. Diluar sana gue yakin masih banyak orang yang lebih peduli dengan lambang negara. Tapi mereka ga dapet gelar apa-apa. Ini sesuatu yg goblok. Coba kasusnya kita ubah. Dia ngehina keluarga lo. Mungkin ga kalo lo jadiin dia duta keluarga lo. Lo banggain dia karena udah ngehina keluarga lo. Kan ga mungkin. Ya kan? Yang ada juga lo marah dan pengen ngehajar aja tuh orang? Bener kan?
Cuma orang yang kurang yang ngangkat seorang penghina jadi duta. Atau jangan-jangan yg ngangkat dia jadi duta juga udah ga peduli dengan negara ini. Yg penting dia artis bisa ngangkat lagi pancasila? Lu salah besar men. Yang ada malah efek domino yang jelek.
Dan benar saja. Muncul penghina-penghina yang lain. Karena ga adanya efek jera yg ditimbulkan. Mulai dari orang yg nendang garuda. Menduduki kepala patung pahlawan. Dan orang yg mengacungkan jari tengah ke arah sosok pahlawan di sebuah tugu. Dan masih banyak lagi orang-orang bodoh yang pengen ikut terkenal yg belum terlihat.
Yang jadi pertanyaan kenapa ini bisa terjadi? Kenapa?
Lalu siapa yg harus disalahkan? Zaman sekarang itu, terutama di Indonesia. Orang-orang udah ga mau disalahkan. Sekalipun sudah ada buktinya. Tetep aje pake jurus ribuan ngeles. Ayolah men. Ciptakan rasa malu dalam diri. Malulah berbuat salah. Kalo udah salah. Ya udahlah minta maaf dan mengakuinnya.
Cobalah hargai pahlawan yang telah berkorban nyawa demi merdeka dan terbangunnya negeri kita tercinta ini. Yang berkorban itu bukan puluhan jiwa. Tapi jutaan jiwa melayang demi merdekanya indonesia. Dan hilangnya nyawa itu bukan hal sepele kayak lu liat di tivi-tivi. Gak men. Sebelum kehilangan nyawa itu lu harus ngerasain sakit yg begitu dahsyat. Rasa sakit yg belum pernah lu rasain sebelumnya. Lu pernah ketusuk. Coba bayangkan rasa sakitnya. Lebih rasakan lagi. Sekarang bayangkan lu ditusuk ribuan jarum atau ribuan pisau. Dan rasa sakit itu lu rasain dari seluruh tubuh lu. Lu tahu silet? Coba bayangin kulit lu di silet2. Sampai dagingnya tersayat2.
Ngeri kan men. Sakit kan?
Cobalah untuk menghargai nyawa
Cobalah hargai nyawa yg telah rela jiwanya melayang untuk masa depan anak cucunya.
Untuk masa depan kita. Cobalah untuk menghargai pahlawan2 kita. Cobalah…
Dan jangan buat generasi ini jadi tambah kacau.
Buatlah prestasi. Harumkan negeri ini. Buatlah jutaan jiwa pahlawan yg berkorban tersenyum melihat generasi penerusnya berprestasi.
Cobalah.